Friday, November 6, 2015

Jodoh Dari Perjodohan

Gw pikir budaya perjodohan hanya ada di Indonesia (apalagi suku Batak, wewww), ternyata di Srilanka budaya perjodohan juga ada, bahkan masih berakar kuat, khususnya etnis Tamil. Bukan hal yang aneh jika mendengar berita perjodohan. Perjodohan di sini bukan hanya dikenalin dan pacaran, namun bener-bener sudah diatur tanggal pernikahan dalam waktu dekat. Astagadotcommmm, gimana ya rasanya tidur seranjang dengan orang yang ga kita kenal dengan baik? Kalau doi psikopat gimana? Kalau doi se-spesies sama Christian Grey di “Fifty Shades of Grey” gimana?

Gw bukan orang yang anti dengan perjodohan, namun ada baiknya kita mengenal lebih dalam orang yang dijodohkan dengan kita, jadi ga asal terima mentah-mentah aja. Yang mau nikah kan kita, bukan orang tua, jadi harus ada personal fit and proper test. Jangan mau beli kucing dalam karung.  Mending isinya kucing Persia, nah kalo isinya kucing garong?

Ada cerita menarik soal perjodohan, yang terjadi sama salah seorang teman baik gw di tanah Srilanka ini. Seorang perempuan Tamil, sebut saja namanya Mawar dijodohin sama seorang cowo, sebut saja namanya Kari. Si Mawar ini bukan anak bau kencur, tapi sudah lulus kuliah dan bekerja. Secara fisiologis pun Mawar tergolong cantik, tinggi, rambut panjang dan pipi tirus. Pipi tirus adalah salah satu checklist gw utk kategori cantik (obsesi terpendam). Si Mawar juga taat beribadah. Vegetarian pula #resolusi gw tiap malam tahun baru sejak 2010 dan masih akan jadi resolusi di malam tahun baru 2016 ini…sighhhh#.

Diaturlah tanggal pernikahan mereka tanpa ada waktu untuk mengenal lebih dekat antara Mawar dan Kari. Setelah menikah si Mawar baru tau kalau si Kari ini mengalami gangguan jiwa. Ondemande. Orang tua dan keluarga Mawar juga ga ada yang tau perihal gangguan jiwa si Kari. Ealahhhh, kok iso sih om, tante,,,kalian kan mau jodohin anak sendiri, bukan jodohin hewan peliharaan, masa ga kenal baik sama calon mantu. Yang gw ga habis pikir, kok orang tua dan keluarga si Kari tega sama Mawar. Logikanya orang tua Kari harusnya jujur sama Mawar karena Mawar bukan orang yang sakit jiwa juga. Orang tua si Kari seharusnya memikirkan masa depan Kari-Mawar jika mereka menikah. Ga kepikir apa seandainya nasib Mawar ini terjadi sama anak perempuannya.

Singkat cerita, Mawar marah, kecewa, dan terhina karena dijodohkan sama orang sakit jiwa padahal mawar punya pekerjaan dan karir. Mawar mengajukan pembatalan pernikahan dengan menyertakan bukti-bukti yang mendukung. Lalu permohonan ini dikabulkan. Sekarang Mawar sudah kembali single. Mungkin dari luar masalah terlihat selesai, namun hati si Mawar pastinya bagaikan cermin yang sudah pecah. Pecahannya mungkin bisa dirangkai kembali namun ga akan bisa kembali utuh, meninggalkan cacat, dan trauma.

Dengan siapapun dijodohkan, memang seharusnya ada waktu lebih untuk mengenal orang tersebut. Jangan ragu untuk menolak jika doi tidak memilki sifat calon suami yang baik. Walaupun se-kaya Pangeran Kelantan tapi kalo suka KDRT ya horor juga toh #korban infotainment#.

Jodoh itu bukan judi yang untung-untungan mengandalkan hoki bagus. Mending kalau dijodohin dapatnya sejenis Taylor Lautner, nah kalo dapatnya sejenis Rian Jombang????? Kelar hidup lo sist.



Manakah jodohmu





5 comments:

  1. Postingan serius dengan bahasa kocak..gw bingung mau ketawa apa sedih

    ReplyDelete
  2. Postingan serius dengan bahasa kocak..gw bingung mau ketawa apa sedih

    ReplyDelete
  3. Yolann...sumpah gw ga terharu..ngakak gw..ahhhhhh kangennnnnn

    ReplyDelete
  4. klo lu gw jodohin ama TH mao gak wkwkwkwkw, kalian kan udh saling kenal tuuh...hacepp

    ReplyDelete
  5. Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
    Sistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
    Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
    Link Alternatif :
    arena-domino.club
    arena-domino.vip

    ReplyDelete